(foto: Mirror) |
Kamu pasti pernah mendengar tentang transplantasi ginjal, hati, atau jantung. Namun, bagaimana dengan transplantasi kepala manusia yang memang belum pernah dilakukan di dalam dunia medis sebelumnya.
Meski kedengarannya seperti plot yang ada dalam film horor, tapi para ilmuwan tetap percaya bahwa transplantasi kepala manusia bisa benar-benar dilakukan.
Seorang dokter akan meluncurkan sebuah proyek di konferensi musim panas ini dengan tujuan melaksanakan prosedut tranplantasi kepala yang diperkirakan akan rampung pada tahun 2017 mendatang.
Ide ambisius itu akan dipimpin oleh dokter asal Italia bernama Sergio Canavero dari Turin Advanced Neuromodulation Group. Dia sangat percaya bahwa dengan prosedur semacam itu bisa membantu orang yang menderita penyakit otot degeneratif atau penderita kanker.
Dr Canavero percaya bahwa hambatan utama untuk operasi ini telah diatasi ketika ide ini mulai muncul sejak tahun 2013 lalu, menurut laporan New Scientist.
Prosedur transplantasi kepala ini termasuk mengelola untuk membuat tulang kering belakang dengan kepala baru, dan memastikan sistem kekebalan tubuh tidak menolaknya.
Melansir laman Mirror, Kamis (26/2), Dr Canavero berencana untuk mengumumkan proyek ini kepada konferensi tahunan American Academy of Neurological and Orthopaedic Surgeons (AANOS) di Annapolis, Maryland, pada bulan Juni mendatang.
Lalu bagaimana orang yang akan menerima transplantasi kepala bisa tetap bertahan hidup?
Prosedur transplantasi kepala akan melibatkan pendinginan pada tubuh penerima dan juga tubuh pendonor. Hal itu bertujuan untuk memperpanjang waktu sel-sel mereka untuk tetap bertahan hidup tanpa oksigen.
Jaringan di sekitar leher kemudian akan dibedah dan pembuluh darah utama akan terikat pada tabung kecil. Dengan demikian tali tulang belakang akan terputus sebelum dipindahkan dari pendonor ke tubuh penerima.
Setiap bagian ujung saraf tulang belakang akan kembali menyatu dengan menggunakan polietilen glikol kimia.
Setelah semua prosedur selesai, penerima akan mengalami koma sekitar empat minggu sebelum mereka benar-benar sadar.
Dr Canavero sangat yakin jika pasien sudah sadar setelah melakukan prosedur tersebut, maka pasien akan memiliki suara dan gerakan yang sama, dan mereka juga tetap merasakan wajahnya sendiri dan mulai berjalan kembali selama satu tahun.
Sejak 40 tahun yang lalu, transplantasi kepala monyet pertama dan operasi serupa pada tikus berhasil dilaksanakan di Cina.