• home
Home » , , , » Kisah Miliarder Diceraikan Istrinya Karena Sumbangkan Seluruh Hartanya Kepada Penderita Kanker

Kisah Miliarder Diceraikan Istrinya Karena Sumbangkan Seluruh Hartanya Kepada Penderita Kanker

Shirley Bunie (kiri), Brian Burnie (kanan), (foto: Daily Mail)

Di dunia ini memang banyak orang-orang kaya raya berhati mulia. Salah satunya miliarder Brian Burnie yang menyumbangkan seluruh kekayaannya kepada penderita kanker payudara. Yang lebih mirisnya lagi sekarang ia diceraikan istrinya dan hidup sederhana sendirian.

Satu-satunya alasan yang memotivasi Brian untuk menyumbangkan seluruh hartanya kepada penderita kanker yaitu setelah istrinya yang didiagnosis kanker payudara berhasil pulih kembali.

Karena kekayaannya sudah disumbangkan, Brian dan istrinya Shirley Burnie hidup sederhana di sebuah rumah kontrakan kecil. Dulu ketika masih kaya raya, pria berusia 70 tahun itu tinggal di sebuah gedung mewah bernilai USD 16 juta (Rp 192 milliar).

Melansir laman Daily Mail, kabarnya pasangan itu bercerai setelah istrinya Shirley merasa muak hidup sederhana dan selalu membantu orang lain setelah 30 tahun menikah.

"Aku tidak berniat untuk mengalahkan kanker dan kemudian menghabiskan sisa hidup saya tinggal di ruamh seperti ini dan melakukan segala sesuatu untuk orang lain," ujar Shirley (66 tahun).

"Aku muak beramal berdarah dan kerja keras - kita semua. Saya tidak ingin memberikan segalanya. Kami membutuhkan rumah dan penghasilan dan kami memiliki tiga anak. Aku ingin keamanan bagi kami dan keluarga kami," tambahnya.

Lahir di Newcastle, Brian tinggal di sebuah rumah tanpa toilet dan mulai bekerja sebagai pengirim kelontong ketika usianya masih 15 tahun.

Namun setelah ia sukses membangun bisnis dalam hal konstruksi dan rekrutmen, kehidupannya berubah 180 derajat.  Dia berhasil merubah tanah kecil menjadi sebuah hotel mewah senilai USD 16 juta yang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas mewah.

Tapi setelah istrinya didiagnosis menderitra kanker payudara sepuluh tahun yang lalu, Brian bersikeras untuk menyumbangkan seluruh hartanya untuk amal.

Pada tahun 2009, ia menjual hotel dan menggunakan semua hasilnya untuk mendanai armada mobil untuk mengangkut pasien ke rumah sakit pedesaan. Bahkan ia menyerukan bahwa ia membutuhkan tempat yang lebih modern dan lebih aman lagi untuk para pasien.

Namun sang istri merasa tidak senang dengan perubahan drastis kehidupan keluarganya, ketika ia dibujuk untuk tinggal di sebuah rumah di dekat lahan pertanian.

Sang suami berharap uang pensiunannya bisa menghidup kehidupan keluarganya dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama-sama. Namun harapan itu tak sesuai dengan kenyataan, sang istri malah menggugat cerai sang suami pada tahun 2012 silam.

Kini Brian hidup sendirian setelah ditinggal sang istri. Ketika ia ditanya apakah ia menyimpan sesuatu untuk dirinya sendiri, ia menjawab, "Tidak ada. Saya hidup dari pensiunan saya - bahkan itu akan jadi amal ketika aku mati."