• home
Home » » 5 Bentrok TNI vs Polri Paling Mencekam

5 Bentrok TNI vs Polri Paling Mencekam

Ilustrasi TNI-Polri

Kesamaan antara TNI dan Polri itu adalah menjaga keamanan negara agar tercipta situasi yang aman dan kondusif di lingkungan masyarakat. Lalu apa yang terjadi jika kedua badan keamanan negara itu saling bentrok?

Tentu bentrokan antara kedua institusi itu bisa memberikan citra yang buruk bagi negara kita. Bagaimana tidak, TNI dan Polri yang seharusnya bekerjasama untuk menciptakan situasi yang tertib, ini malah saling bentrok satu sama lain.

Baru-baru ini bentrokan antara TNI dan Polri kembai lagi terjadi. Kali ini bentrok antara dua institusi itu terjadi di Batam, di mana markas Brimob diserang oleh tentara.

Jika melirik ke belakang masih ada bentrok antara TNI dan Polri lainnya yang pernah terjadi. Dilansir merdeka.com, berikut 5 bentrok TNI-Polri paling mencekam.

5. Bentrok TNI-Polri di Tengah Kerusuhan Sampit

Di tengah kerusuhan SARA yang terjadi di wilayah Sampit, Kalimantan Tengah, anggota TNI malah saling adu tembak dengan Brimob. Akibatnya dua orang tewas dan belasan lainnya luka-luka. Dalam kerusuhan yang terjadi pada 27 Februari 2001 silam itu, lebih dari 300 orang tewas sementara ribuan warga lainnya terpaksa mengungsi.

Semua berawal ketika pasukan TNI ditugaskan mengawal pelabuhan Sampit untuk mengawal proses pengungsian warga dari Pelabuhan Sampit ke Surabaya. Tak lama kemudian, datang truk pengungsi yang dikawal anggota Brimob. Kemudian anggota Brimob meminta anggota TNI untuk segera menaikan pengungsi ke kapal yang hendak berlayar. Namun, anggota TNI menolak, dan suasana tiba-tiba jadi ricuh.

Untuk menenangkan massa, salah satu anggota Brimob mengeluarkan tembakan peringatan. Tapi yang terjadi malah saling adu tembak dari kedua belah pihak. Akibatnya korban berjatuhan termasuk pengungsi yang tak berdosa.

4. Markas Polres OKU Dibakar TNI

Pada 7 Maret 2013 lalu, sejumlah prajurit Batalyon Artileri Medan 15/76 Tarik Martapura menyerang Markas Polres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, dengan cara dibakar.

Kejadian itu berawal ketika salah satu anggota TNI Pratu Heru Oktavianus tewas akibat ditembak Brigadir Bintara Jaya. Tak terima dengan hal itu, puluhan anggota Yon Armed 15/76 Tarik Martapura mendatangi Maplres OKU dengan menggunakan sebuah truk dan sepeda motor.

Sejumlah anggota TNI itu tak segan-segan membakar beberapa kendaraan yang sedang terparkir di halaman Mapolres OKU. Mereka juga membakar ruang SPK dan menyerang beberapa anggota Polres OKU.

Akibat kebrutalan  anggota Yon Armed 15/76 itu, empat anggota Polri dan satu sipil terluka. Belum lagi kerusakan parah markas Mapolres OKU karena dibakar habis oleh anggota TNI tersebut.

3. TNI Serang Pospol di Karawang

Sekitar satu kompi anggota TNI menyerang Brimob yang tengah berjaga di Pos Polisi depan Mega Mal Karawang, pada November 2014.

Semua berawal ketika kedua belah pihak saling lempar adu mulut di halaman parkir kantor DPRD Karawang. Namun, persoalan itu kemudian diselesaikan dengan musyawarah.

Kemudian para anggota TNI datang dan masuk ke area Kantor Pemda sambil membawa pisau sangkur, golok dan pentungan kayu. Mereka langsung menyerang dan menyiksa anggota Dalmas yang sedang melaksanakan tugasnya.

Akibatnya, beberapa anggota Dalmas mengalami luka-luka. Selain itu anggota TNI juga merusak Pos Lantas dan mobil milik anggota polisi serta melakukan perusakan Pos Gatur Hero dan satu unit mobil pikap.

2. TNI Serbu Markas Polisi di Papua

Pada 13 Oktober 2014, bentrok antara polisi dan TNI juga terjadi di Papua. Prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 756/Winame Sili (WMS) menyerang Polsek Pirime, di Papua.

Bentrok tersebut terjadi karena kesalahpahaman saat sweeping. Para anggota TNI tersebut menyerang Polsek Pirime dengan cara menembaki markas polisi tersebut. Akibatnya, satu anggota TNI mengalami luka tembak di bagian paha.

1. Bentrok TNI dan Polri di Batam

Ini merupakan bentrok terbaru antara TNI-Polri yang terjadi di Batam, pada hari Rabu (19/11/2014). Akibat insiden itu, seorang anggota Yonif 134/Tuah Sakti tewas dan beberapa warga sipil mengalami luka tembakan.

Menurut kabar yang beredar, tentara itu tewas setelah menyerang markas Brimob Polda Kepri bernama JK Marpaung asal Medan, Sumatera Selatan. Sebelum melakukan penyerangan, prajurit TNI tersebut sempat membobol gudang senjata di Yonif 134 Tuah Sakti di Batam.

Bentrok antara Batalyon 134 Tuah Sakti dengan Brimob di Batam merupakan dendam lama, di mana bentrok sebelumnya juga pernah terjadi pada 21 September 2014 lalu.