5. Transplantasi hati, golongan darah jadi berubah
Tak hanya mendapatkan kesempatan hidup yang lebih lama setelah operasi transplantasi hati, wanita bernama Demi-Lee Brennan ini juga mendapatkan golongan darah yang baru.
Operasi tersebut membuat golongan darah wanita berusia 15 tahun itu berubah dari O negatif jadi O positif.
Dokter mengatakan bahwa mereka tidak tahu bagaimana hal seperti ini bisa terjadi. "Kami tidak percaya ini pada awalnya. Kami pikir ini terlalu aneh untuk menjadi kenyataan," kata dokter.
"Biasanya sistem kekebalan tubuh sendiri menolak setiap sel yang ditransplantasikan, tapi untuk beberapa alasan sel-sel yang berasal dari hati donor tampaknya bertahan lebih baik daripada sel Demi-Lee sendiri," tambah dokter.
4. Kepribadian berubah setelah operasi
Ternyata tak hanya golongan darah yang bisa berubah ketika sudah operasi, kepribadian pun bisa berubah. Ketika seorang pasien menerima organ dari orang lain, cenderung keperibadiannya juga ikut berubah sesuai kepribadian orang yang mendonorkannya.
Seperti yang dialami pria bernama Bill Whol ini yang mengaku dirinya jadi suka mendengarkan lagu yang dibawakan Sade dalam radio. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata pendonor tersebut merupakan penggemar Sade.
Kasus lain juga terjadi pada Jamie Sherman yang sangat membenci makanan Meksiko. Tapi setelah operasi, ia jadi memiliki hasrat akan makanan-makanan Meksiko, seperti taco, dan kacang buritto.
3. Kehilangan kontrol tangan setelah operasi otak
Karen Bryne pernah menjalani operasi otak untuk mengobati penyakit epilepsi-nya. Prosedur tersebut melibatkan pemotngan corpus callosum, bundel dari serat yang menghubungkan sisi kiri dan kanan otak.
Penyakit epilepsi Bryne dibilang sembut pasca operasi, namun ada penyakit baru yang dikenal dengan sebutan Sindrom Tangan Alien. Sindrom ini akan membuat penderitanya kehilangan kendali atas salah satu tangannya, sehingga suka bergerak dengan sendirinya.
Dokter menemukan bahwa tangan Bryne memiliki pikiran sendiri. Terkadangn tanpa keinginan Bryne, salah satu tangannya akan bergerak dengan sendirinya.
2. Memiliki empati yang sangat tinggi setelah operasi otak
Otak memang memegang kendali atas tubuh kita. Tak jarang beberapa operasi otak bisa menyebabkan perubahan pada diri kita seperti yang dialami Karen Bryne dengan sindrom tangan aliennya. Namun kasus yang dialami wanita yang satu ini berbeda.
Sama dengan Bryne, wanita yang tak disebutkan namanya itu menjalani operasi otak untuk mengobati penyakit epilepsi-nya. Namun efek samping yang ditimbulkan jauh berbeda dengan yang dialami Brayne. Wanita itu jadi memiliki gairah emosional yang begitu tinggi. Apa yang dilihat di sekelilingnya bisa menarik empatinya, bahkan yang ada di televisi ataupun novel.
Menurut dokter, hal semacam itu bisa terjadi karena amigdala, bagian dalam otak yang terlibat dalam penanganan emosi dalam mengidentifikasi orang. Jika bagian ini menghilang, kemungkinan besar orang tersebut akan sangat sulit untuk memahami emosi orang lain.
1. Tidak bisa berhenti kentut setelah operasi
Kasus yang satu ini benar-benar lain dari kasus-kasus sebelumnya. Pasalnya seorang penyanyi opera bernama Amy Herbst ini tidak bisa berhenti kentut setelah melahirkan.
Meskipun efek buruk dari melahirkan sangat jarang terjadi, namun tetap risiko buruk bisa sajanya terjadi. Semua berawal ketika perawat melakukan episiotomi (sayatan kecil untuk memperluas pembukaan organ wanita) selama persalinan Herbest. Sejak saat itu ia selalu menderita perut kembung parah dan inkontinensia, terutama saat pertunjukan.
Tentu hal tersebut membuat Herbest maul dan memaksanya berhenti bekerja. Akibat kejadian itu, dia dan suaminya mengajukan gugatan kepada rumah sakit sebesar US$ 2,5 juta.