 |
| (foto: Odditycentral) |
Sementara banyak orang lebih memilih menangis setelah putus dengan pasangannya, berbeda dengan wanita asal Cina ini yang lebih memilih cara yang tak biasa untuk menangani patah hatinya setelah putus.
Seperti dilansir Odditycentral, wanita yang menyebut dirinya Doudou itu merayakan hari putusnya dengan cara mengadakan pernikahan palsu bersama pria yang telah memutuskannya.
Mahasiswi asal kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang itu, mengatakan kepada wartawan bahwa ia sudah terlanjur cinta kepada pria yang merupakan seorang penguasaha tersebut ketika bertemu pertama kali di sebuah restoran.
"Saya menemukannya, menarik dan romantis dan saya sempat berpikir telah menemukan pria impian saya dan kemudian kita akan menghabiskan sisa hidup bersama," ujar Doudou.
Lantas, mereka berdua pun menjalin hubungan. Namun sayang, impian Doudou untuk hidup bersama pria tersebut musnah dalam sekejap ketika menemukan bahwa pacarnya itu sudah beristri.
Karena sudah terlanjur cinta, wanita itu terus melanjutkan hubungannya dengan kekasihnya yang 11 tahun lebih tua darinya. Kemudian pria itu memilih putus dengan Doudou karena terlalu berisiko.
Mendengar hal tersebut, Doudou begitu terpukul dengan hati yang begitu hampa. Namun, apa daya, ia tidak bisa memaksakan cintanya untuk hidup bersama pria idamannya.
Untuk mengatasi patah hatinya, Doudou datang lansung kepada mantan kekasihnya dan memintanya untuk melakukan perpisahan dengan sebuah upacara simbolis.
Kemudian mereka berdua melakukan upacara pernikahan aneh. Layaknya pernikahan sungguahan, pasangan itu berpakaian seperti pengantin dan mengucapkan janji khusus. Dalam janji itu, mereka mengakui saling mencintai satu sama lain, tetapi disebutkan pula bahwa mereka akan berpisah. Selain itu mereka juga melakukan pertukaran cincin.
Bahkan pasangan itu mengizinkan media lokal untuk meliput serta mengambil gambar pernikahan mereka asalkan jangan mencantumkan nama asli dan wajah mereka.
Setelah upacara pernikahan itu selesai, Doudou dan mantan kekasihnya itu pun pulang ke rumahnya masing-masing, menjadi awal perpisahan mereka. Tentu hal tersebut bertentangan dengan pernikahan pada umumnya, di mana pasangan akan pulang dan bahagia bersama dalam satu rumah.
Mungkin inilah yang namanya cinta tak bisa dipaksakan. Seberapa kerasa pun kita mencintai tetapi jika takdir berkata lain maka cinta itu tak akan bersatu.
