 |
| (foto: Business Insider) |
Misalnya saja, bertelanjang badan lalu ditutupi dengan salju dingin, meminum darah ular kobra, atau melompati cincin api. Itu hanya beberapa dari sekian banyak latihan militer paling ekstrim yang dilakukan di beberapa negara.
Seperti dilansir Business Insider, berikut Wow Menariknya sudah merangkum 10 latihan militer paling ekstrim dari berbagai negara.
10. Korea Selatan - Menutupi tubuh dengan salju
 |
| (foto: Business Insider) |
Kita semua tahu bahwa salju itu sangat dingin yang sewaktu-waktu bisa merusak tubuh seseorang. Tapi, di Korea Selatan salju digunakan untuk melatih tentara mereka. Dengan bertelanjang badan, para prajurit yang sedang berlatih akan menutupi tubuhnya dengan salju yang sangat dingin. Hal itu dipercaya dapat membantu tentara memperkuat kekuatan fisiknya dan ketabahan psikologisnya.
9. Taiwan - Merangkak pada jalur batu
 |
| (foto: Business Insider) |
Untuk menyelesaikan pelatihan militer, marinir di Taiwan harus merangkak pada jalur batu dengan disaksikan peserta latihan lainnya. Mereka harus rela tubuhnya tergores dan kesakitan ketika merangkak melalui batu-batu, di mana sebagian batu ada yang runcing.
8. China - Melompati cincin api
 |
| (foto: Business Insider) |
China merupakan salah satu negara dengan angkatan militer terkuat di dunia. Sudah pasti, pelatihan yang mereka berikan kepada tentaranya agak terbilang ekstrim. Pada 5 Maret 2014 lalu, seorang tentara perbatasan dari Tentara Pembebasan Rakyat melompati cincin api sebagai bentuk dari pelatihan mereka yang dilakukan di Heihe, provinsi Heilongjiang.
7. Belarus - Berlatih dengan bahan kimia
 |
| (foto: Business Insider) |
Republik Belarus adalah sebuah negara yang terletak di Eropa Timur yang secara administratif terbagi menjadi enam provinsi dan sebuah kota khusus. Pasukan khusus di negara ini dilatih untuk menghadapi perang kimia. Oleh karena itu mereka terlihat sedang berlatih ditemani dengan zat-zat kimia berbahaya yang mungkin bisa merenggut nyawa mereka dalam sekejap.
6. Kolombia - Berlatih di hutan kamuflase dan harus siap bertempur sungguhan
 |
| (foto: Business Insider) |
Seorang prajurit yang masih dalam tahap pelatihan belum diizinkan untuk melakukan tugas berbahaya yang bisa merenggut nyawa mereka. Tapi di Kolombia, pasukan polisi berlatih di sebuah hutan kamuflase dan mereka harus bersiap kapan saja untuk melawan FARC, salah satu pasukan gerilya yang paling menakutkan di dunia.
5. Thailand - Meminum darah ular kobra
|
| (foto: Business Insider) |
Seorang prajurit dituntut untuk bisa bertahan hidup dalam kondisi apapun dan dimanapun mereka berada dengan menggunakan sumber daya seadanya. Dalam latihan bersama Marinir Amerika Serikat pada tahun 2013 lalu, para prajurit Angkatan Laut Thailand dilatih untuk bertahan hidup di hutan tropis dengan meminum darah ular kobra.
4. Thailand - Makan serangga
 |
| (foto: Business Insider) |
Masih di Thailand, seorang prajurit yang hendak bergabung dengan Angkatan Laut Thailand, mereka harus bisa bertahan hidup dengan memakan serangga dengan menggunakan bambu sebagai pengganti piring. Jika tidak ada minum setelah makan serangga, mungkin darah ular kobra tadi digunakan sebagai pengganti air putih.
3. Belarus - Berjalan di atas api
 |
| (foto: Business Insider) |
Selain berurusan dengan bahan kimia berbahaya, pasukan khusus di Belarus juga harus berlatih keseimbangan tubuh. Dengan berjalan di atas rantai, prajurit harus mampu menyeimbangkan tubuhnya atau mereka akan terjatuh ke dalam api. Kosentrasi mereka juga akan sedikit terganggu oleh asap yang dihasilkan api tersebut.
2. Belanda - Naik kuda melalui bom asap
 |
| (foto: Business Insider) |
Seringkali negara kincir angin ini melatih para prajuritnya dengan hewan seperti kuda. Para prajurit akan menunggangi kuda dan harus melewati bom asap yang tebal dengan jarak pandang nyaris nol. Bagaimana jika terjadi tabrakan dengan yang lainnya? Itulah risiko latihan ini.
1. Jerman - Mereload pistol di dalam air
 |
| (foto: Business Insider) |
Pasukan khusus Jerman dilatih untuk bisa mereload pistol sambil menahan nafas di dalam air. Hal itu ditujukan agar mereka bisa berpikir jernih ketika dalam keadaan terdesak seperti tenggelam.
